1 2 3 4 5 2 3 4 5 6 7 8 Tercemarnya Sungai Di Daerah Sragen | AriWibowoSaputra Blog

Jumat, 14 Juni 2013

Tercemarnya Sungai Di Daerah Sragen



            Sragen merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Sekitar 30 km sebelah timur Kota Syrakarta. Kabupaten ini bebatasan dengan Grobogan di utara, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di Timur, Kabupaten Karanganyar di Selatan, serta Kabupaten Boyolali di barat

Kabupaten ini dikenal dengan sebutan “Bumi Sukowati” nama yang digunakan sejak masa kekuasaan Kerajaan Surakarta

Perkembangan industri dan pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, sampah industri dan sampah domestik yang dihasilkan oleh penduduk mengakibatkan semakin terbebaninya air, tanah dan udara.

Bagi masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai, dan semua pada akhirnya akan bermuara ke sungai, pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar.
Bengawan Solo adalah salah satu sungai yang tingkat pencemarannya sangat tinggi, lebih dari 100 industri, baik industri besar maupun kecil di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, membuang limbahnya ke sungai terpanjang (600 kilometer) di Jawa ini. Belum lagi pengerukan pasir ilegal baik secara tradisional maupun menggunakan mesin diesel.

Air Bengawan Solo mengandung logam berat paling tinggi terjadi di daerah Sragen. Sragen merupakan wilayah yang mengalami pencemaran paling parah jika di bandingkan beberapa daerah di sekitar sungai Bengawan Solo.
Selain industri yang berkembang pesat di Karanganyar, Sukoharjo, dan Solo, sungai tersebut juga tercemar pestisida dan pupuk buatan yang terakumulasi.  "Penyebab pencemaran di Bengawan Solo bukan hanya limbah  industri dan rumah tangga, melainkan juga pestisida dan pupuk buatan dari lahan pertanian yang terkikis air. Sebagai daerah hilir, konsentrasi pencemar di Sragen paling tinggi dibandingkan dengan daerah lain," .
Adapun tanaman yang paling banyak menggunakan pestisida yakni sayuran. Karena itu, kemungkinan besar kandungan pestisida tertinggi berasal dari Tawangmangu. "Nilai ekonomis sayuran  tinggi dan sangat rentan penyakit, sehingga petani menggunakan pestisida berdosis tinggi. Pestisida itulah yang ikut terkikis bersama tanah dan mengalir di Bengawan Solo,"
Sragen berbatasan langsung dengan Karanganyar, Solo, dan Sukoharjo, tiga wilayah yang ditengarai memberi kontribusi pencemaran terbesar terhadap sungai tersebut. Sebagai daerah hilir dari ketiga wilayah tersebut, kabupaten itu mengalami pencemaran paling parah.
Adapun kadar zat pencemar di daerah hilir sesudah Sragen, misalnya Ngawi, sudah terakumulasi di Sragen sehingga kadarnya relatif lebih rendah. "Begitu aliran sampai di Ngawi dan daerah lain, konsentrasinya sudah berkurang,"
Menangani Limbah Pemukiman perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya.
Pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, melakukan 4R Reduce (pengurangan sampah), Reuse (menggunakan kembali). metode daur ulang dan Replace (mengganti),  serta tidak membuang sampah terutama di sungai.

Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk..  Dan semua itu hanya bisa diwujudkan dengan sebuah tindakan kecil sebagai awalan dan dimulai dari diri sendiri.

Kesimpulan:
·         Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
·         Sumber pencemaran sungai Bengawan Solo diantaranya adalah limbah dari peternakan, pertanian, pemukiman, dan industry kecil seperti industri batik yang cukup banyak terdapat di daerah Solo.
·         Dari sumber pencemaran air sungai Bengawan Solo diatas dapat menimbulkan berbagai kerugian khususnya bagi masyarakat yang mengkonsumsi air dari sungai tersebut.
·         Pencemaran Sungai Bengawan Solo dapat diminimalisir, tentunya dengan kesadaran dari warga, pemerintah, maupun pemilik industri kecil atau besar untuk menjaga lingkungan kita bersama.


Saran:
Demi menjaga sungai Bengawan Solo oleh limbah yang berbahaya perlu kesadaran dari semua pihak, tanggung jawab dari berbagai elemen sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia maupun biota yang berada di air sungai Bengawan Solo.



Sumber:
Ø  http://AnneAhira.blogger.html

0 komentar:

Posting Komentar